Hari pertamaku di Universitas kehidupan disuguhkan dengan berbagai pertanyaan yang rada-rada ngebingungin. Bayangkan satu pertanyaan luas banget. Lalu, kenapa itu bisa terjadi. Adapun kisahnya kaya gini...
Paman Pintarku duduk di kursi yang biasa ia tempati dan dalam diamnya ia menghirup nafas dalam-dalam. Aku kemudian menghampiri, sambil mencoba mengamati apa yang bakal dia lakukan.
"Hmmmm.....Sudah lama Fik, kamu disitu?" Paman melirikku.
"Sudah Paman" jawabku singkat.
"Sekarang apa tujuanmu datang kepadaku?" Ia mulai bangkit dari kursinya.
"...." aku hanya tersenyum.
"Apakah kamu ingin bertanya tentang Ilmu Kehidupan, Anakku?" ia tersenyum tipis.
Kenapa Paman tau apa yang kupikirkan? batinku membisik heran.
"I....I.....Iya Paman" aku gugup.
"Apa yang ingin engkau tanyakan, Nak?"
"Begini Paman, Ada orang yang tahu ditahunya, ada orang yang tidak tahu ditahunya, ada orang yang tahu ditidak tahunya, dan ada orang yang tidak tahu ditidak tahunya. Empat hal itu yang sekarang membuat aku bingung, paman?"
Sejenak Paman Pintarku merenung untuk beberapa menit lamanya. Sambil menarik nafas lagi ia lalu duduk ditempat semula. Tangannya meraih secangkir kopi. Lalu, diminumnya. Matanya sekarang menatap bukit-bukit biru yang terhampar didepan kami. tepatnya, dipekarangan rumah.
"Begini, Fik..." Paman mengambil jeda sejenak. kemudian melanjutkan.
"Orang yang tahu ditahunya adalah orang yang ahli dibidang yang ia senangi atau dia geluti"
"Maksud paman?" aku tak mengerti
"Maksudku, adalah orang yang seperti itu adalah orang yang memahami seluk-beluk Permasalaha kehidupan. Selain itu ia bisa dikatakan seorang yang sangat pintar. Bahkan, Genius Fik"
"Hmmmmmmmm...." Aku mengangguk paham.
"Lalu, yang kedua paman?"
"Orang yang tidak tahu ditidak tahunya adalah orang yang sedang belajar. Seperti Kamu,paman dan mungkin kita semua" Paman merentangkan tangannya lebar.
"Yang ketiga paman?" Aku mulai penasaran.
"Orang yang tidak tahu ditahunya adalah oranga munafik. Orang yang tuli padahal dia bisa mendengar. Orang yang buta padahal ia bisa melihat. Orang yang lumpuh padahal ia bisa berbuat sesuatu dan ia memahaminya. Orang yang acuh padahal ia pernah merasakan atau mungkin membayangkan bagai mana ia merasakan sesuatu. Kenapa, ia tidak melakukan seperti apa yang panca indera katakan kepadanya"
"....." untuk kesekian kaliku hanya mengangguk paham.
"Kemudian yang keempat adalah orang yang amat bodoh. Kenapa sudah tau dirinya bodoh kenapa tidak mencoba untuk belajar memahami apa saja,yang membuat ia dihadirkan pertanyaan-pertanyaan".
Hari pertama di Universitasku sudah dapat sesuatu yang sangat berharga. lebih dari apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar