Demikianlah pujian pujangga sebelum menggubah sejarah raja, kepada Sri Nata Rajasa Nagara, raja Wilwatikta yang sedang memegang tampuk tahta. Bagai titisan Dewa-Batara beliau menyapu duka rakyat semua. Tunduk setia segenap bumi Jawa bahkan seluruh nusantara. Pada tahun 1256 Saka, beliau lahir untuk jadi pemimpin dunia. Selama dalam kandungan di Kahuripan telah tampak tanda keluhuran. Bumi gonjang-ganjing, asap mengepul-ngepul, hujan abu, guruh halilintar menyambar-nyambar. Gunung Kelud gemuruh membunuh durjana, penjahat musnah dari negara. Itulah tanda bahwa Sanghyang Siwa sedang menjelma bagai raja besar.
Teks diatas adalah terjemahan Kitab Negarakertagama, yang sebelumnya aku baca (pinjem sih awalnya). Entahlah secara kebetulan aku membaca bagian yang tersebut diatas. Tanda-tandanya hampir mirip dengan kelahiran anakku. Mungkinkah ia akan menjadi seseorang pemimpin yang terlukiskan seperti teks diatas. Harapanku semoga ia Menjadi Anak Sholeh saja turut pada orang tua, taat pada agama dan peduli dengan sesama.Tak lupa ia bisa mengenal dirinya sendiri.
Ternyata betul juga omongan orang tua dulu. Kalo anak dilahirkan tepat pada saat bencana alam maka ia akan menjadi orang yang lain dari yang lain. Seperti saat-saat aku bersamanya selalu saja ada perubahan-perubahan yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Aku harap ia menjadi orang yang berkepribadian dan berperilaku positif saja (Intinya jadi anak sholeh, soalnya aku ngerasa bukan orang sholeh sih, he...). Harapanku itu saja.
With Love U My Son,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar