Sudah lama tak menuangkan ide dalam blog ini. Entah, mungkin gara-gara Hape setengah bulan yang lalu ilang? Tak mengapa, sebab pasti akan dapat gantinya yang lebih baik. Banyak cara dalam menterapi diri dalam hidup ini. Satu yang sedang dilakukan adalah menulis. Yah, menulis. Menulis apapun itu, apakah puisi atau keluh kesah, bisa pula sumpah serapah. Biarlah biarkan ia mengalir dalam untaian huruf-huruf yang ditekan pada keyboard notebook.
Sudah sepekan lebih Indonesia diramaikan Pilkada secara serentak. Hanya, Wilayah DKI yang selalu jadi sorotan. Banten, tempat ane tinggal seolah-olah ada dan tiada. Miris memang, agak benarnya juga Kang Emil Walkot Bandung ngomong "Tuhan sedang tersenyum saat menciptakan Bandung. Tuhan sedang marah,menciptakan Jakarta. Tuhan sedang cuek menciptakan Banten" saat stand up di acara Mata Najwa MetroTv. Tak terbantahkan sudah.
Khususnya Tangerang, kabupaten yang memiliki banyak pesona yang belum terkelola dengan baik. Mulai dari kekayaan kuliner hingga pesona pantai dan yang lainnya. Khususnya kesenian Topeng (semacam Lenong Betawi) Tolay Group yang digawangi oleh Ocong. Menurut ane, group khas kesenian Tangerang ini sudah jarang peminatnya. Hanya ada dibeberapa daerah saja. Selebihnya mereka pentas karena ada unsur organ tunggal, biasanya dangdutan.
Kesenian daerah kini mulai tergusur karena banyak faktor-faktor yang menyebabkan hal itu. Sudahlah, tak usah mengusung idealisme tapi lihatlah unsur realistisnya saja. Tak peduli seberapa besar usaha yang dilakukan tapi hasilnya Nol Besar sama saja percuma.
No comments:
Post a Comment