Jumat, 10 April 2020

Strategi 10 : Menyembunyikan Pisau belati di balik senyuman

Beberapa hari ini terkendala untukenulis lanjutan 36 Stratagem Perang China karena satu dan lain hal. Tapi, Alhamdulillah akhirnya berlanjut ke Strategi ke 10 yakni menyembunyikan Pisau Belati di balik senyuman. Taktik ini masuk kedalam kelompok Strategem-stratagem menyembunyikan. Secara jelasnya seperti peribahasa serigala berbulu domba.

Aku sering mendapatkan penerapan strategi ini dalam acara openmic di StandUp Kabtang, jujur saja entah mereka menyadari atau tidak sebenarnya telah melakukan taktik ini. Pura-pura tertawa padahal tidak lucu. HAHAHAHAAHA..

Selain itu, pekerjaan sales ataupun seorang Humas, resepsionis menerapkan hal ini. Banyak sekali memasang raut muka yang ceria dengan senyum yang dibuat agar yang melihatnya tertarik.

Intinya dalam menggunakan strategi ini adalah berpura-pura bersahabat dengan pihak lawan. Sehingga ia merasa diatas angin. Akibatnya, perhatian atau pertahanan lawan mengendur dan serangan pun bisa dilakukan.

Radius atau hal-hal yang dilakukan biasanya merupakan sikap ramah yang diberikan, atau terkadang berkedok mengajak orang lain untuk beramal namun yang terjadi sebaliknya. Lazimnya memberikan hadiah tetapi ada pamrih terselubung. Atau pelukan hangat yang meruntuhkan sesuatu ego hati yang menggunung.

Pencegahan dari hal ini adalah menelisik jauh apa maksud yang orang lain utarakan, biasanya perkataan yang sopan dan santun serta ungkapan-ungkapan yang menawan hati sering berlawanan dengan kemanusiaan, menurut Konfusius. Seperti pepatah mulut manis hati berbisa.

Tidak ada komentar: