Awalnya, beberapa hari yang lalu ada temanku datang berkunjung ke rumah. Dengan rasa sedikit terkejut aku mempersilahkannya untuk masuk ke rumah. Tentu saja, sebagai tamu haruslah dihormati dan dihargai layaknya tuan rumah yang baik.
Waktu berlalu, ternyata maksud kedatangannya untuk sekedar sesuatu mendesak dalam meminta bantuan ku. Sengaja Aku cantumkan sesuatu nya secara secara tersirat.
Entah kenapa? Aku merasa sangsi, namun aku teringat pesan guru. Maka, aku bantu sekaligus menyelidiki maksud apa yang hendak dilakukannya.
Inti dari hal yang aku lakukan dalam mempraktekkan strategi Menggebrak Rumput Untuk Menakuti Ular dalam kaitannya dengan kegiatan yang lalu adalah karena belum mengetahui dengan pasti kekuatan atau kemampuan lawan dan strategi yang ia miliki. Akhirnya, aku menemukan info yang cukup. Kemudian, aku melakukan kegiatan atau penyerangan skala kecil atau serangan tidak langsung.
Ia menunjukkan respon dengan menunjukkan kekuatan dan strategi nya, hingga aku bisa merencanakan strategi berikutnya untuk berhadapan kembali, pada suatu saat nanti.
Radius yang kulakukan adalah beberapa kata atau kalimat yang provokatif, menyebarkan rumor, membocorkan informasi tertentu kepadanya yang mana hal itu untuk memancing reaksinya. Jelasnya aku mengajukan banyak pertanyaan hipotesis. Dengan rumusan yang bisa dilakukan "Berapa/Bagaimana.......bila........?". Atau mengajukan pertanyaan yang biasa dilakukan di StandUp Comedy yakni "Bagaimana Jika....? (What If theory)".
Pencegahan dari strategi ini sebenarnya jangan sampai diri pribadi diperiksa balik oleh pihak lawan. Maka yang harus dilakukan adalah bertanya kepada diri sendiri, apakah ini tepat sesuai dengan perhitungan lawan. Apakah ia bisa memanfaatkannya demi keuntungan pribadinya sendiri. Selain itu, kenali pula pertanyaan yang menjebak.
Resiko dalam menggunakan strategi ini jika salah, seperti pepatah "Jangan membangunkan harimau yang sedang tidur". Mereka bisa membalas dengan reaksi-reaksi kasar yang membahayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar