Thursday, December 25, 2008

Wanitaku! Maafkan aku yang mencintaimu

Gak kerasa besok aku dah mo nikah. Tepat jam delapan di KUA Panongan. Acara gak pake heboh segala kaya yang laen. INtinya, selametan ma akad doang. aku bersyukur meski lewat perjodohan yang dilakuin sama orang tua yang awal nya aku gak tau menahu. Berakhir dengan akad nikah yang tinggal tunggu tanggal mainnya.
Selisihnya jauh banget sih, 10thn aku ma calon istriku (Brondong Abissss). Alhamdulillah, dia mau menerima aku dengan segala kekuranganku keluarganya pula. Memang ada untungnya juga kalo dijodohin. Gak ribet, gak pusing tinggal tancap gas doang. Intinya mau apa enggak?
Bagiku pernikahan itu sebuah ritual yang sakral banget. Aku pengen cukup sekali aja nikah. Tapi, kalau pada suatu saat hidupku harus membagi kasih sayang dengan belahan hati yang lain, aku hanya bisa berharap semoga adil dan bisa menjadi seorang pemimpin yang bijak.
Cinta akan menemukan jalannya sendiri,itu yang kini aku alami. Bisa atau tidak, suka atau benci akhirnya ia akan berlabuh juga dipulau merah jambu sang hati yang tertambat.
Bunga impian yang aku idamkan kini belum mekar (dewasa) tugas aku lah yang harus merawatnya (mendidik). Ia begitu polos, ia begitu lugu dan begitu tangguh dalam menghadapi rintangan yang menghiasi jalan hidupnya. Aku sebagai calon suaminya yang pertama, harus mampu memahami isi hatinya yang kini sedang dalam perjalanan pilihan kehidupan.
Aku akan menjadi nakhoda keluarga yang sama sekali baru akan aku lakukan. Aku belum tahu kemana jalan takdir akan membawaku, aku belum tahu ada apa ditengah perjalanan bahtera kehidupan kami berdua.
Aku adalah nelayan yang terlepas dilautan luas, aku harus mampu membentangkan layar untuk sampai pulau impian, aku harus mampu mengemudikan kapal, aku harus mampu membawa diriku dan keluargaku nanti dalam perjalanan.
Tak kuasa menahan haru, tak terasa air mataku meleleh. Hidupku kini dalam dua pilihan. Ayahku sedang kritis menghadapi penyakitnaya yang kronis, sedangkan aku harus mampu menafkahi wanita yang akan aku nikahi esok pagi.
Takdir memilihku untuk menjalani semua ini, aku hanya bisa berharap dan berdoa, semoga cintaku tak pernah luntur kepadaMu Yaa Robbii, Kepadamu Yaa Rosulullah. Kepadamu Ayah dan Ibuku, Kepadamu Calon istriku.
Untuk Calon istriku aku menitipkan pesan:
Aku tak sesuci Rosulullah
Aku Tak sepintar Sayyidina Ali Rohimakumullah
Aku Tak sedermawan Abu Bakar
Aku Tak Setegas Umar Bin Khotob
Aku Tak Sekaya Utsman Bin Affan
Aku adalah aku
Aku adalah yang mencintaimu
Aku yang kini tertambat padamu
Satu pinta untukmu
Jangan jadikan aku orang yang Dzalim padamu
Bantu aku mengayuh bahtera keluarga bersamamu
Bantu aku menjadi muslim yang terbaik
Bantu aku saat menjadi orang tua bagi anak-anak kita
Tiada daya dan upaya bagi kita
Hanya kepada Alloh kita Berserah
Segala.....
Wanitaku! maafkan aku yang mencintaimu

1 comment:

SOBLEH IS BEAUTIFUL said...

BAng.........BAng Taufik !!
Bisa ajarin gak tentang gimana jadi seorang CRACKER" ...!!
gak pah=-pah deh criminal yang penting kerenzzzzzzzzzzzzz!!
kalau bisa kirimin ke email ku
abdullah.syafii91@ymail.com
Ok,bang sebelumnya thanks you dan salam sejahtera jadi AYAh yang Baik !!!!!!!!!!!!!!!