Selain itu 3 buku yang menjadi sumber penulisan hari ini adalah The Best Chinese Strategies karya Leman terbitan Gramedia terbit tahun 2008 cetakan ke 4. Selanjutnya, Kumpulan Karya Militer Klasik: SENI PERANG CHINA karya Yanuardi.G.Soebiono terbitan Elex media Komputindo terbit tahun 2013 cetakan ke 2. Kemudian buku 36 Stratagem untuk Bisnis karya Harto Von Senger (Edisi Bahasa Indonesia) penerbit Indeks terbitan tahun 2010.
Ketiga buku ini yang coba aku ringkas menurut pola fikirku sendiri, karena untuk menulisnya butuh pemahaman yang menyeluruh atas apa yang penulis gelontorkan kepada pembaca. Aku tak peduli dengan kritik yang penting ini yang aku pahami dan untukku jika ada yang mau berbagi, apakah aku harus menolak? Jawabnya, tidak.
Lanjut saja, strategi Merampok saat terjadi kebakaran merupakan cara menyerang kelemahan lawan dengan cara mengekploitasi. Seperti kasus yang terjadi pada saat wabah Covid 19 merebak, banyak para pelaku usaha menaikkan harga setinggi-tingginya. Bahkan ada yang menimbun masker untuk dijual, Hand Sanitizer yang langka dan banyak bahan-bahan kimia yang melonjak tinggi harganya untuk membuat bahan hand sanitizer. Mereka semua menerapkan cara ini.
Inti dari strategi ini harus jeli menilai saat lawan mengalami kekacauan atau bencana sehingga pertahanannya menjadi lemah. Selain itu secara tepat memanfaatkan keadaan dengan melancarkan serangan dengan mudah mampu merebut kemenangan.
Radius penerapan strategi ini cocok sekali dengan ungkapan bahagia diatas penderitaan orang lain karena dengan adanya musibah atau bencana akan selalu ada kesempatan untuk mengeruk keuntungan. Jelasnya, akan selalu ada penikmat keuntungan dari sebuah bencana. Kelaparan adalah sumber nafkah, seperti mengemis bagi para petualang-petualang komersil.
Resiko menggunakan ini adalah bisa menjadi korban dari bencana itu sendiri. Seperti halnya maling teriak maling suatu saat akan kena batunya. Contohnya koruptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar