Kamis, 09 April 2020

Strategi 9: Mengawasi Api di Seberang Sungai

Aku menerawang pada masa dimana aku terlibat dengan satu situasi, dimana aku pada posisi yang tidak mengerti mengapa konflik ini terjadi. Konflik itu terjadi antara dua Orang terdekatku. Tak ingin aku tuliskan nama mereka, karena sebagai wujud penghormatan ku.

Hal yang kulakukan dalam konflik itu adalah menjauhkan diri dari seteru yang berkepanjangan. Satu yang kulakukan tetap menjaga komunikasi di kedua sisi. Yah, strategi Mengawasi api di seberang sungai yang kulakukan. Atau jelasnya, Strategi tidak ikut campur dalam urusannya. Sekarang aku pada posisi yang melakukan tunggu dan lihat. Mungkin suatu saat nanti mengulur waktu. Sebab, hingga saat ini masih aku belum menemukan dasar apa konflik tersebut terjadi.

Bisa pula hal ini diadaptasikan dalam teknik berbicara dengan Seseorang yang mana kita menjadi seorang pendengar yang baik, sehingga ada masanya lawan berbicara tidak menyadari bahwa dalam setiap argumen yang ia kemukakan memiliki kelemahan. Setelah kita temukan, saatnya mematahkan semua argumentasi yang ia kemukakan.

Strategi Mengawasi kebakaran diseberang sungai termasuk kedalam susunan strategi pelarian dengan tujuan membebaskan diri dengan secepat mungkin dan efektif agar keluar dari situasi yang sangat sulit.

Inti dari strategi ini yang bisa aku simpulkan yakni, jika lawan sedang ada konflik dengan sekutunya atau masalah internal janganlah turut campur. Konflik yang terjadi pada lawan akan melemahkan pertahanan lawan dan dari hal tersebut bisa secara pribadi bisa mengambil keuntungan.

Radius penggunaan strategi ini oleh orang umum biasa disebut langkah-langkah para pecundang atau pengecut. Meski begitu, taktik ini adalah sebenarnya menggunakan kekuatan minimal yang ada dengan harapan hasil yang maksimal. Dengan alasan bahwa secara pribadi hanya memiliki kemampuan dibawah rata-rata atau kemampuan yang tidak begitu baik.

Pencegahan dari strategi ini merupakan wujud dari istilah "pencitraan diri" agar orang luar atau publik menjadi mengetahui masalah-masalah internal. Sehingga jika terbuka secara umum masalah yang terjadi,  maka lawan bisa mengenal "Api yang menyala"  yang mana akan siap merampok dalam rumah yang sedang terbakar.

Resikonya jika terlalu lama mengawasi "Api dari kejauhan" serta tak melakukan apapun maka diri pribadi akan kehilangan banyak hal jika api itu menyambar. Sehingga tak sederhana seperti yang terbayang jika menggunakan strategi ini. Namun, aku baru menemukan cara yang digukan yakni strategi Daging menderita.



Tidak ada komentar: