Sabtu, 20 Juni 2020

strategi 23: Menjalin persahabatan dengan musuh yang jauh untuk menyerang musuh yang dekat.

Alhamdulillah setelah beberapa lama baru bisa menulis kembali. Hal itu disebabkan karena terbentur oleh waktu bulan puasa dan idul fitri, hingga akhirnya mampu melanjutkan penulisan kumpulan dari 36 strategi perang China ini.

Strategi ke-23 ini merupakan kumpulan dari strategi-strategi eksploitasi kelemahan musuh, yang mana bertujuan untuk mempelajari secara teknis hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam mencapai sebuah kemenangan.

Strategi menjalin persahabatan dengan musuh yang jauh untuk menyerang musuh yang dekat, tegasnya adalah sebuah strategi hegemoni. Jelasnya, kita menjalin persekutuan dengan seseorang yang paling kuat untuk menyerang seseorang atau lawan yang paling lemah yang sangat dekat dengan kita. 

Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah strategi seorang penjilat. Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa seorang penjilat akan selalu mencoba menjadi orang baik dihadapan orang-orang yang mempunyai kelebihan,secara material, kekuasaan atau hal-hal yang berlebih pada dirinya.

Setelah ia mendapatkan kepercayaan dari orang tersebut maka bisa kita mampu memastikan ia akan mengkambing hitamkan atau menyalahkan orang-orang yang lemah selain dari dirinya atau bahkan kekuatannya di bawah dia sendiri.

Penilaian terhadap musuh jauh,  yakni mempertimbangkan hal-hal yang bersifat unggul, seperti letak geografis, kemajuan teknologi, serta hal-hal yang lebih dari musuh kita yang lain, jika kita memiliki lebih dari dua musuh. Musuh jauh ini adalah peringkat pertama jika diurutkan dalam segala kekuatan yang dimiliki.

Untuk mencegah dari penggunaan strategi ini adalah mempertimbangkan kepentingan pribadi yang akan kita perjuangkan. Jangan sesekali menganggap aliansi atau bersahabat dengan musuh yang jauh merupakan sebuah perlindungan yang sangat kuat. Jadi, kita harus tetap waspada terhadap musuh yang jauh yang dijadikan sekutu, jika hal tersebut tanpa kita sadari atau kita perhitungkan secara matang maka kebangkitan atau kemenangan yang kita raih pastinya tidak cukup matang.

Sebaliknya resiko dalam menggunakan strategi ini amat sangat riskan untuk dihadapi oleh pribadi kita. Sebab, seperti pepatah air yang sangat jauh takkan mampu memadamkan kan api yang dekat. Intinya, jika kita jatuh dalam kekalahan maka bisa dipastikan sekutu yang jauh tersebut akan membiarkan diri kita terjatuh sampai ke dasar jurang yang sangat dalam.




Tidak ada komentar: