Rabu, 13 Mei 2020

Strategi 18: Untuk Menaklukkan Pemberontakan tangkaplah pemimpinnya

Alhamdulillah kembali lagi menulis, karena semalam tidak bisa tidur karena hujan deras, banyak kilat dan Guntur menggelegar, hingga akibat yang pasti tentunya rumah ku kebocoran. Belum di perbaiki genteng di beberapa bagian.

Sebenarnya ingin sekali menulis semalam, karena tanggung harus menyelesaikan pekerjaan merajut yang dipesan oleh orang tuaku. Meski, belum rampung hingga kini. karena bahan benang yang dibutuhkan masih kekurangan.

Hingga sore ini hasrat untuk menulis kembali hadir, untuk menyelesaikan opini dari penilaian Strategi ke 18 yang diistilahkan Untuk Menaklukkan Pemberontakan tangkaplah pemimpinnya, dimana ia masuk dalam kategori Strategem-stratagem eksploitasi dari 36 Stratagem Perang China menurut Harro Van Senger.

Hal mendasar dalam taktik ini adalah melakukan penyerangan titik inti dari sebuah pertahanan lawan. Bisa berupa Pemimpinnya, atau orang yang berpengaruh dalam sebuah organisasi. Karena, seperti ungkapan dari Arab bahwa setiap tempat ada pemimpin-pemimpinnya dan setiap Pemimpin ada tempat-tempatnya.

Titik sasaran adalah mengidentifikasi siapa sesungguhnya pemimpin dari target yang akan kita serang. Jika sudah menangkapnya maka ia bisa kita taklukkan dan para pengikutnya akan menjadi tidak terorganisir dengan baik.

Hal-hal yang dilakukan dalam kehidupan bisnis atau karir biasanya menggunakan koneksi langsung kepada orang yang berpengaruh pada sebuah organisasi yang mana ia banyak membuat sebuah kebijakan. Tentunya harus kita manfaatkan dengan cara yang maksimal.

Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, maka kemanapun sang pembawa mengarahkan kerbau, maka ia pasti akan mengikuti. Namun, pencegahan bisa dilakukan dengan cara delegasi atau berlindung dari godaan yang menjadi biang permasalahan, yakni harta, tahta dan wanita. Karena, hampir semua masalah timbul dari hal-hal tersebut.

Jika kita gagal menggunakan strategi ini adalah resikonya akan kehilangan sasaran.



Tidak ada komentar: