Saturday, April 17, 2021

Rencana Yang Tertunda

Tepat sudah seminggu usia anakku Almahdi Malyabari yang kedua lahir. Seorang putra yang masih bayi jika siang senang tidur kulihat dan senang membangunkan mamahnya dan orang-orang yang ada di rumah, menurut keluarga mertuaku. Saat ini memang aku terpisah,aku di rumah sebelah timur dan anakku dan mamahnya di rumah mertua.Di sebelah Barat. Hal ini penyebabnya, karena istriku ingin sekali di rumah mertua dengan alasan yang bisa ku terima. Resikonya, aku tidur sendirian di rumah kami. Bahkan Rihaan anak pertama kami pun ikut mamahnya.

Tak mengapa, meski saat malam kesatu ada peristiwa yang di luar nalar terjadi, tak terlalu bermasalah. Sebab, aku yakin dan mengimani perihal keghoiban. Selanjutnya, aku sedikit bercerita kepada Rihaan dan mamahnya, sudah bisa ku tebak bagaimana roman muka mereka. Sudahlah, aku tak mau membahasnya disini. Yang penting, semua ambil hikmahnya.

Entah kenapa, aku ingin memulai kembali menuangkan isi dalam benak ini untuk menjadi sebuah untaian kalimat yang bisa saja singkat, bertele-tele atau mungkin saja membingungkan. Namun, biarlah hal itu mengalir. Karena, suatu saat akan menjadikan keutuhan pemikiran pribadi yang mungkin saja bermanfaat bagi yang lain. Bisa pula hanya sekedar sampah. Namun, ada benarnya pula ungkapan"Setelah jadi sampah tak kau daur ulang?" padahal yang sebenarnya adalah "Habis manis sepah didaur ulang".🤣🤣🤣

Saat mengetik ini pun, secangkir teh hangat dan beberapa batang rokok menyan turut andil dalam penuangan fikiran yang kucoba jalin dalam blog yang baru kemarin malam aku posting lagi. Selama ini, aku mencari gaya penulisan yang cocok, hingga saat ini pun masih tetap saja mencari dengan gaya penuturan seperti apa. Intinya, Long life learner  atau belajar sepanjang hayat sangat diperlukan dalam belajar. Hal apapun itu. Sangatlah penting.

Sudah empat hari aku mengikuti workshop Webinar Ticker to Life bersama Asia Pasific Scout Region dan Gerakan Pramuka. Dan Jumat sore tadi telah berakhir. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Memang, setelah aku tafakuri bahwa tidak ada yang baru, yang ada hanya kumpulan sebab akibat dari hal-hal yang pernah aku lakukan. Mungkin tepatnya, karma. Seperti sahabatku Suryadi ungkapkan.

Tugas berikutnya adalah membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL), Alhamdulillah sudah aku kirim via email ke pengurus Kwarnas. Hanya untuk ke Gudep, Kwaran dan Kwarcab yang belum, sebab masih banyak yang harus dipersiapkan. Selain itu aku tak ingin membahas pengalaman itu disini lebih dalam. Hanya sekedar untuk mengingat saja. Semua sudah aku posting di IG pribadi dengan tagline dari penyelenggara arahkan. 

Hanya beberapa photo yang ku posting, sudahlah cukup. Karena, seperti Pepatah China Satu gambar mewakili seribu bahasa. Selain itu pula, Hapeku mulai bermasalah karena ruang penyimpanan perlahan-lahan mendekati penuh yang selanjutnya akan Hang. Belum terfikir untuk membeli yang baru. Alasannya klasik, dananya belum ada dan alokasinya bukan skala prioritas.

Untuk esok, setelah sahur dan menjelang matahari terbit aku berencana untuk hunting photo di pasar Panongan. Karena rencana tersebut hingga saat ini belum terlaksana. Bisa pula aku melakukan Photo makro dengan modal hape. Sudahlah, aku akhiri saja tulisan ini karena waktu menunjukan pkl.00.30 di hapeku.







No comments: